Rabu, 29 Oktober 2008

'Jangan Terpancing Langkah Internasional Papua Barat'

(Jakarta) - Departemen Luar Negeri mengimbau tidak perlu terpancing langkah Parlemen International Papua Barat (International Parliamentary for West Papua) yang dilaunching di House of Common, London, Inggris, 15 Oktober lalu. Parlemen yang mendukung kemerdekaan Papua Barat ini, dipastikan sangatlah tidak signifikan.

“Di beberapa tempat (parlemen ini) terdengar berlebihan, namun masyarakat Indonesia jangan terpancing dengan masalah yang tidak signifikan ini. Jangan mau ikut dipusingkan dengan aktivitas tersebut,” kata Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah dalam pers briefing, di kantor Deplu, Jakarta, Jumat (17/10).

Acara yang hanya dihadiri 2 anggota parlemen Inggris dan 30 orang simpatisan dari LSM West Papua Support Group, tegas Faiza, tidak memberi dampak berarti terhadap penilaian pemerintah Inggris terhadap Indonesia. Kegiatan ini dihadiri dua anggota parlemen Inggris, Hon Andrew Smith MP dan Lord Harries, serta eksil kemerdekaan Papua Barat BennyWenda.

“Event ini dikesankan signifikan, namun menurut observerevent ini sangatlah kecil dari partisipan parlemen, hanya melibatkan orang-orang itu saja. Sikap Inggris pun tidak bergeser tentang keutuhan NKRI,” tegasnya.

Faiza menjelaskan, mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut menggunakan pola-pola pikir masa lalu dalam melihat permasalahan sebuah negara. Sehingga mereka memilih bersikap apriori terhadap perkembangan yang terjadi di Papua. (Mimie/IOT-02).

Tidak ada komentar: