Senin, 20 Oktober 2008

Hari Ini Demo Lagi

Ditulis Oleh: Feri/Lina/Papos
Senin, 20 Oktober 2008
JAYAPURA (PAPOS) –Panitia untuk IPWP hari ini, Senin (20/10), akan turun ke jalan lagi melanjutkan rencana membawa aspirasinya ke DPRP, setelah gagal pada Kamis (16/10) lalu. Padahal panitia untuk IPWP ini belum mendapatkan ijin resmi dari pihak Kepolisian, namun Panitia untuk IPWP merasa kalau mereka sudah memberitahukan hal demo itu kepada Polda Papua.

Buchtar Tabuni, Ketua Panitia untuk IPWP kepada wartawan, Sabtu (18/10) kemarin di kantor DAP mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan demo meskipun Polda Papua tidak memberikan ijin.

“ Kami akan tetap lakukan demo dengan tujuan DPRP Papua,” tegasnya.

Penyampaian aspirasi ini menurutnya, telah sesuai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang menyatakan setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat dimuka umum.

Untuk menindak lanjuti IPWP di London, kata dia, mahasiswa Papua yang mengecap pendidikan diberbagai tempat akan eksodus ke Papua untuk membentuk kekuatan untuk memberikan dukungan kepada IPWP.

Hadir dalam jumpa pers tersebut, Sekretaris Panitia untuk IPWP Victor Wanimo, Koordinator lapangan Elly Sirwa, perwakilan TPN/OPM Seppy Greway dan perwakilan dari AMPTPI Alberth Wanimbo.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs Agus Rianto mengatakan, Polisi pada intinya berpijak pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, walau diakuinya, penyampaian pendapat dimuka umum tidak dilarang.

Yang penting menurutnya, penanggung jawab demo harus memenuhi persyaratan sesuai dengan UU No 9 Tahun 1998. “ Jika tidak dilengkapi maka Polisi tidak akan mengeluarkan ijin. Sebab, bila terjadi sesuatu siapa nantinya yang bertanggung jawab,” ujarnya kepada Papua Pos saat dihubungi melalui ponsel, Minggu (19/10) kemarin.

Karena, tidak melengkapi persyaratan itu, Polisi tidak memberi ijin, terlebih lagi penanggung jawab demo tidak datang sendiri untuk mengurus ijin, melainkan diwakilkan kepada orang lain.

“Hal-hal seperti itu yang tidak sesuai dengan UU No.9 Tahun 1998,” katanya.

Sementera itu, sikap TNI terhadap aksi-aksi berbau makar yang mengganggu keutuhan NKRI sudah jelas akan berhadapan dengan kekuatan TNI.

Penegasan itu seperti dikatakan Dandim 1701 Jayapura Letkol Kav A.H Napoleon,

kepada wartawan usai mengikuti perayaan HUT PEPABRI ke-49, Sabtu (18/10).

Bahkan Dandim menyatakan kesiapan dari TNI memback-up Polri terkait isu demo hari ini, Senin (20/10) dalam rangka untuk mengamankan stabilitas wilayah Papua dari segalam macam ancaman. “Mereka jual, kita beli,” tegas Dandim.

Pihaknya kata Dandim berusaha untuk terus menciptakan stabilitas keamanan negara, karena negara ini ada aturan hukumnya. ‘’Kita siap menghadapi mereka apabila tetap berusaha untuk menghancurkan kedaulatan NKRI,’’ katanya seraya menambahkan bahwa pendemo itu adalah saudara-saudara kita yang perlu disadarkan dan beritahukan dengan baik, tapi kalau tetap bertindak seperti itu TNI siap menghadapi.

‘’Bilamanapun mereka adalah orang yang berpendidikan, mari lakukan dialog dengan baik untuk penyampaian aspirasi, tapi ingat koridor NKRI sudah final,’’ tegasnya.

Dandim juga menilai bahwa tindakan para pendemo beberapa waktu lalu merupakan tindak pidana, dimana pendemo telah menggangu ketertiban umum dan keamanan dengan memanfatkan situasi.

Untuk itu, Dandim mengajak masyarakat agar jangan mudah terprofokasi oleh issu-issu atau semacamnya yang menyesatkan.(feri/lina)

Tidak ada komentar: