Ditulis Oleh: Feri/Islami/Papos | |
Jumat, 17 Oktober 2008 | |
Pembentukan parlement intenasional untuk Papua ini, bertugas untuk menginternasionalisasi masalah-masalah Papua sebagai bahasan ditingkat dunia menyangkut kebenaran Papera yang sampai saat ini menjadi permasalahan. Apakah ini salah satu perjuangan menuju Papua merdeka? Thoha tidak mengetahui prĂ©cis, namun pastinya masyarakat Papua memiliki keinginan kuat untuk menentukan nasibnya sendiri.“ Jadi problem ini, problem sejarah,” singkatnya. Menyikapi aksi demo yang dilakukan masyarakat dan mahasiswa, Thoha menjelaskan, hal ini merupakan hal yang biasa sebab, menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap orang.“ Apsirasi hal yang biasa di republik yang belajar demokrasi ini,” katanya. Sementara, Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Forkorus Yoboisembut SPd mengatakan, aksi demo yang dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat dunia sebagai luapan perasaan masyarakat Papua. “ Apalagi, sekarang ini telah diluncurkan parlement internasional untuk Papua oleh Negara Inggris,” ujarnya. Tampak dalam aksi demo kehadiran penjaga tanah Papua (Petapa) sekitar 30 orang tengah penjagaan massa yang berkumpul ditengah jalan raya dengan cara duduk. Tak luput pula sekitar 4 SSK TNI serta 4 SSK Kepolisian dari Brimob dan jajaran Polresta Jayapura turut menjaga keamanan disekitar lokasi demo. (feri/islami) |
Kamis, 16 Oktober 2008
Ideologi Merdeka Tidak Patah Karena Peluru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar